Jumat, 13 Juni 2014

Global TV: Prabowo Unggul Versi Facebook, Jokowi Unggul Versi Twitter,

1402541823799023149
Prabowo-Jokowi Capres 2014/puisianaksd.wordpress.com
Global TV: Prabowo Unggul Versi Facebook, Jokowi Unggul Versi Twitter
Penulis : M. Ali Amiruddin, S.Ag.


Dua hari yang lalu, tepatnya tanggal 10-6-2014 Global TV memberitakan bahwa Prabowo-Hatta unggul di media sosial facebook. Hal ini disampaikan dalam laman beritanya.

Melihat fenomena debat capres dan cawapres yang di selenggarakan di tv hakekatnya sangat memberikan pengaruh kepada suara-suara akar rumput. Hal ini dikarenakan media televisi memang menjadi sumber berita yang paling mudah diakses dan murah bagi kalangan bawah, sehingga keberadaan berita tersebut sekonyong-konyong membuat dunia persilatan kedua kubu menjadi sedikit garang.

Selain karena mudahnya diakses dan mudah menimbulkan pro dan kotra, hakekatnya media tv mempunyai andil yang cukup besar bagi proses transformasi program kerja yang ingin dicapai oleh masing-masing capres - cawapres. Terlepas baik atau buruk sebuah debat, dan berisi atau tidaknya materi debat tersebut, paling tidak masyarakat saat ini tidak terlalu katrok dan dapat menilai siapa saja yang jago debat dan siapa yang lemah dalam ajang tersebut.

Namun demikian, karena media televisi pun sulit untuk tidak apriori terhadap masing-masing kubu, tentu saja ada kepentingan bisnis yang turut mengiringi muatan berita dari media tersebut. Kembali pada persoalan kepentingan materi (uang) yang mendorong sebuah stasiun televisi berpihak atau tidak kepada masing-masing calon. Meskipun presiden sendiri mengatakan agar media bersikap netral demi menjaga kondisi yang tetap kondusif.

Darimanakah keunggulan Prabowo-Hatta versi Global TV? Dan bagaimanakah dengan Jokowi-JK?
Dalam beritanya keunggulan Prabowo-Hatta “katanya” berdasarkan suara-suara yang muncul di medsos Facebook. Mereka beranggapan bahwa kebanyakan pengguna facebook menambatkan pilihannya kepada Prabowo-Hatta. Dengan alasan Prabowo lebih tegas. Setelah saya amati berapa sih jumlah orang yang Like di akun milik timses Prabowo? Ternyata dalam akun Prabowo Subianto ada sekitar 5.589.910 orang penyuka. Jumlah yang cukup banyak ketika dikaitkan dengan suka atau tidak suka. Meskipun orang yang suka dengan Prabowo belum tentu memilihnya ketika pencoblosan. Semua murni “Like” bukan “Interest”. Sehingga keberadaan akun yang menyukai Prabowo pun tidak menjamin seratus persen memilih Prabowo - Hatta. Apalagi acara debat capres ini masih berlangsung. Seperti halnya “like” yang lebih sedikit pada akun Prabowo For President 2014-2019 yang hanya berjumlah 15.067 pada update-an tanggal 12 Juni 2014.

Dengan demikian, apa yang diberitakan oleh Global TV pun hakekatnya sekedar duga-duga dan hanya berdasarkan like yang diberikan pengguna fb tersebut meskipun kedua akun perbedaannya sangat signifikan. Ada apa ini? apakah Global TV partnershipnya Prabowo-Hatta? Entahlah.

Bagaimana dengan Jokowi-JK, apakah kedua orang ini memiliki penyuka yang juga banyak di fb? Setelah saya cek pada akun Joko Widodo - Jokowi ternyata jumlah penyukanya hanya sekitar 9.487 orang. Berbeda jauh dengan perolehan Prabowo yang justru lebih unggul. Namun sekali lagi Jokowi mempunyai penyuka di fb yang relatif sedikit pun tidak menjamin bahwa yang memilihnya jg akan lebih sedikit. Alasannya adalah karena rata-rata masyarakat bawah awam dengan fb, meskipun di Twitter Jokowi memang lebih unggul ketimbang Prabowo. Sebagaimana dirilis oleh media online new-bisnis.com tanggal 11 Juni 2014.

Sebuah fenomena yang menarik, meskipun tidak dapat dijadikan acuan seberapa besar penyuka atau pem-follow kedua kubu di kedua medsos ini sebagai dasar kemenangan beliau di Pemilu Capres-Cawapres  2014 ini.

Namun demikian, unggul atau tidak unggul di medsos hakekatnya hanyalah sebuah gambaran sementara yang dapat berubah setiap saat tergantung perjalanan keduanya ketika kampanye maupun debat terbuka tersebut.
Alhasil, semua tergantung para calon pemilih apakah mereka sekedar menyukai atau benar-benar gandrung dan ingin memilih salah satu dari keduanya. Yang penting pemilu berjalan kondusif dan damai tanpa ada pertikaian dan pelecehan nama baik seseorang.

Salam
Tulisan ini pertama kali dipublish di Kompasiana.com

Tidak ada komentar: