Sabtu, 14 Juni 2014

Mendapatkan Email Spam dari Scammer, Penipuan Berkedok Sekjen PBB dan Pegawai Bank of Afrika

scammer / antifraudnews.com


Tulisan ini bukannya latah, mau ngikut-ngikut seperti Mbak Fey Down penulis di www.kompasiana.com yang doyan menulis artikel tentang scammer yang banyak menimpa teman-temannya. Karena saya sendiri berulang kali menerima e-mail yang tak jelas asal-usulnya dan siapa pengirimnya. Selain itu e-mail tersebut terlihat sekali sebagai modus kejahatan penipuan dengan mengatasnamakan pejabat penting.

Beberapa hari ini sepertinya saya yang sehari-harinya tak lepas dari spidol dan buku pelajaran merasa aneh dan sok yess. Bagaimana tidak, karena bak ketiban bulan tiba-tiba para scammer mengirimkan email yang isinya bermacam-macam versi.  Karena saya bukan profesional terang saja saya hanya cengar-cengir. Mana ada om yang mau memberikan uang cuma-cuma hingga jutaan dolar. Gile bener.

Andaikan kita terlalu banyak bermimpi kaya tanpa berusaha kerja keras, tentu saja pesan nyasar ini langsung saja ditanggapi. Berharap rezeki berlimpah akan masuk ke rekening kita. Tapi sekali lagi tak kan ada rezeki digenggaman kita, jika kita tak mau berusaha bekerja dan bersusah payah mencarinya.

Ada sekitar 5 email yang dikirimkan ke email saya tanpa saya mengenalnya terlebih dahulu. Pertama email yang mengaku sebagai sekjen PBB Ban –Ki Moon. Beliau mengirimkan email yang isinya jika diterjemahkan dengan mesin penterjemah, maklum saya amat dangkal terkait penguasaan bahasa Inggris, yakni sebagai berikut:
“Bagaimana kabarmu hari ini ? Berharap semuanya baik-baik dengan Anda dan keluarga ? Anda mungkin tidak mengerti mengapa surat ini datang kepada Anda . Kami telah mengadakan pertemuan selama 7 bulan terakhir yang baru saja berakhir beberapa hari yang lalu dengan sekretaris PBB . Email ini adalah untuk semua orang yang telah scammed dalam setiap bagian dari dunia dan keluarga , individu , organisasi yang memerlukan dukungan keuangan, UNITED NATIONS di Afiliasi dengan WORLD BANK telah sepakat untuk mengimbangi mereka dengan jumlah USD $ 5 Juta Dolar .

Ini termasuk setiap kontraktor asing yang mungkin belum menerima jumlah kontrak mereka , dan orang-orang yang memiliki transaksi yang belum selesai atau bisnis internasional yang gagal karena masalah pemerintah dll Kami menemukan nama Anda dalam daftar orang-orang yang mendapatkan manfaat dari latihan kompensasi ini dan itulah sebabnya kami menghubungi Anda , ini telah disepakati dan telah ditandatangani . Anda disarankan untuk menghubungi Aaron Smith membayar center kami di Afrika , karena ia adalah perwakilan kami di Nigeria , segera menghubunginya untuk Anda Draft Cek / Internasional Bank sebesar USD $ 5 Juta Dolar .

Dana ini adalah dalam bentuk Bank Draft untuk tujuan keamanan ok ? Jadi dia akan mengirimkannya kepada Anda dan Anda dapat menghapus di bank manapun pilihan Anda . Oleh karena itu , Anda harus mengirimkan Nama lengkap Anda dan nomor telepon Anda alamat surat yang benar di mana Anda ingin dia mengirim Draft kepada Anda . Hubungi Aaron Smith dari MAGNUM PLC PEMBAYARAN CENTER dengan Kode pembayaran Anda : ST/DPI/829 segera untuk Cek di alamat yang diberikan di bawah ini. “

Surat surat tersebut tertanda Ban Ki-Moon seorang sekretaris jenderal PBB yang saat ini tengah menjabat. Namun anehnya kog justru saya diminta mengkonfirmasi surat tersebut dengan mengirimkan identitas pribadi saya. Karena saya sudah menduga dari awal email ini adalah modus penipuan dan karena saya tidak pernah berususan dengan Bank Dunia(World Bank) maka otomatis saya acuhkan memang saya tidak berkepentingan dengan urusan si pengirim. Dan anehnya lagi mereka meminta saya mengirimkan data tersebut ke alamat ini

DIRECTOR IN CHARGE: Aaron Smith
E-MAIL:deptclaimsuncc@gmx.com
TELEPHONE+2348105744165
FAX: +234-1-8968850

Sudah pasti bahwa mereka sengaja menggunakan nama-nama pejabat penting dunia yang tujuannya ingin mencuri data-data pribadi kita. Meskipun saya sendiri adalah orang tak mampu alias sederhana. Kog bisa-bisanya mereka meminta data-data saya. Hehe mau nipu kog orang yang kere seperti saya nggak rugi bro ngirim2 email nggak jelas? Jangankan kartu kredit uang di bank aja kagak ada....kismin.

Email kedua pun saya dapatkan dari seseorang yang mengaku sebagai pentolan di salah satu bank Afrika (BOA) dengan menggunakan inisial Azzia Mohammad, si pengirim berusaha meyakinkan saya bahwa saya akan percaya karena kesamaannamanya, maksudnya sama-sama memakai nama Muhammad. Dan otomatis pengirimnya beragama Islam. Dugaan awalnya mungkin begitu. Tapi tatkala saya teringat dengan bermacam-macam modus penipuan tentu saja ini adalah ulah scammer yang sengaja mengambil simpati saya karena sama-sama beragama Islam.

Seorang pengirim yang tak jelas asal usul dan rupanya tiba-tiba menawarkan perjanjian kerjasama untuk menyairkan uang di bank tersebut dengan seseorang yang tak dikenali. Secara gitu looooh. Nggak kenal kog mau bagi-bagi duwiiiit? Aneh.

Setelah saya translate isinya sebagai berikut :

“Teman yang terhormat, Aku Mr Azzia Mohammad.,k Kepala departemen file Bank  Afrika (B.O.A) di sini Burkina Faso / Ouagadougou. Di departemen kami saya menemukan jumlah yang ditinggalkan (US $ 18mllion Dolar AS) di rekening  milik salah satu pelanggan luar negeri kita yang meninggal bersama dengan-Nya keluarga dalam kecelakaan pesawat.

Oleh karena itu atas penemuan ini yang sekarang saya memutuskan untuk membuat ini  proposal bisnis kepada Anda dan melepaskan uang kepada Anda sebagai berikutnya kerabat atau hubungan dengan almarhum untuk keselamatan dan selanjutnya pencairan karena tidak ada yang datang untuk itu.
Saya setuju bahwa 40% dari ini uang akan untuk Anda, sementara 60% akan bagi saya. Kemudian setelah uang yang telah ditransfer ke rekening Anda, saya akan mengunjungi negara Anda untuk investasi di bawah kendali jenis Anda.

Anda harus menghubungi Bank saya secara langsung sebagai berikutnya nyata kerabat ini rekening almarhum dengan berikutnya formulir aplikasi kerabat.
Anda harus mengirim saya orang informasi di bawah ini untuk memungkinkan saya menggunakannya dan membuat Anda berikutnya dari kerabat formulir pendaftaran dari bank, sehingga Anda akan menghubungi Bank untuk transfer uang ini ke rekening Anda.

Nama Lengkap_______________________
Alamat Rumah____________________
Umur ____________________
No HP____________________
Pekerjaan _______________________

Saya menunggu respon mendesak Anda untuk memungkinkan kita melangkah lebih jauh untuk  
transfer. 

Hormat saya,
Mr Azzia Mohammad.

Melihat gelagat scammer ini juga sama dengan scammer pertama, dia ingin mendapatkan identitas pribadi saya secara lengkap. So, pasti tujuannya ingin mengambil keuntungan terkait data-data perbankan. Lagi-lagi scammer ini teramat dungu, kenapa mereka menipu seseorang yang sederhana seperti saya. Jangankan uang berjuta-juta kartu kredit saja saya nggak punya. Bukan saya tidak tertarik dengan fasilitas perbankan, tapi karena merasa rugi jika menyimpan uang yang sedikit di bank. Mau nggak mau sedikit demi sedikit uang akan dipotong administrasi. Ujung-ujungnya bukannya nambah justru malah rugi. Duit nggak nambah malah habis gak tahu juntrungnya. Kadang kepinginnya menyimpan celengan takut di bawa kabur maling.

Kedua email tersebut memiliki kemiripan karakternya, yakni sama-sama mengaku orang penting di salah satu perbankan. Dan mengaku memiliki sejumlah uang yang ingin dibagikan kepada saya. Tapi sekali lagi, para scammer ini nggak teliti dan tidak selektif. Mereka melancarkan serangannya pada orang yang tak memiliki kekayaan. Punya harta hanya sepetak pekarangan. Tapi itulah, nggak mungkin juga mereka menipu tokoh-tokoh penting yang pasti akan menertawakan para penipu.

Ada beberapa email lagi yang seandainya ditulis di sini akan memenuhi halaman kompasiana. Namun demikian, scammer selalu muncul dan bergentayangan di dunia maya maupun nyata. Mereka menggunakan identitas palsu dan rayuan gombal serta menyebarkan sikap empat atas penderitaan yang mereka rasakan. Mereka selalu menunjukkan diri sebagai sosok terkenal, namun ada juga yang mengaku tengah mengalami penderitaan akibat serangan penyakit.

Oleh karena itu, sikap berhati-hati tatkala menerima email yang tak jelas amat penting agar kita tidak terjebak pada tipuan maut penyebar kebohongan di dunia maya.

Salam


Tidak ada komentar: